Ajaran Somo Bawuk (1) : Darah Perawan Demi Kesaktian

Humaniora0 Views

Somo Bawuk, nama yang amat dikenal di Kediri, Jawa Timur, di tahun 80-an. Nama ini identik dengan ilmu hitam, yang mensyaratkan darah perawan bagi yang mengamalkan. Mereka wajib menyetubuhi gadis suci sebanyak 20 orang, agar kebal terhadap senjata, dan bisa memperoleh ilmu panglimunan (menghilang).

Akibat kepercayaan itu, maka bisa ditebak, tahun-tahun itu kasus perkosaan meninggi di daerah ini. Gadis-gadis cilik terbunuh. Mereka diculik saat tidur, dibawa ke halaman belakang rumah untuk dinodai. Malah ada yang diculik saat tidur ramai-ramai di hajatan keluarga. Puluhan gadis mengalami itu.

Pagi atau siang hari, keluarga yang kehilangan anak gadisnya harus bertangisan. Mereka menemukan sang buah hati sudah tidak bernyawa. Mereka mati mengenaskan. Bekas cekikan atau hunjaman senjata tajam terdapat dalam tubuh mereka. Yang mengejutkan, semua gadis-gadis itu berlumuran darah di kemaluannya. Ada kekerasan seksual sebelum mereka dibunuh.

Wilayah ini pun gempar. Apalagi korban lain, gadis-gadis remaja yang juga menjadi korban, diidentifikasi masih perawan. Kesimpulan pun  mengarah, bahwa ini bukan sekadar kejahatan seksual, tetapi ada kaitan dengan ritus. Ritus kepercayaan yang mensyaratkan keperawanan, darah perawan sebagai mediatornya.

Polisi sibuk menangani kasus yang terbilang nyeleneh itu. Korban yang terus berjatuhan juga tidak gampang untuk menguak siapa pelakunya. Celakanya, jika polisi terus terang menyebut pemerkosaan dan pembunuhan ini terkait ‘ilmu hitam’ akan dianggap mengada-ada. Tidak profesional.

Peristiwa yang menakutkan gadis dan keluarga yang punya anak gadis itu berlangsung cukup lama. Tercatat sampai melibatkan dua periode Kapolda Jawa Timur. Saat Kapolda Soetanto yang kelak menjadi Kapolri dan sekarang sudah pensiun, kasus ini baru terkuak dan tertangani. (Bersambung/Djoko Su’ud Sukahar)