Lama sang prabu Balkan menunggu menteri utusannya tetapi yang ditunggu tidak juga datang. Sang Prabu lalu mengutus lagi menterinya, tapi juga lenyap tanpa berita. Hingga utusan yang keempat. Kempatnya tidak saling ketemu karena disekap dalam empat kamar yang berbeda.
Dalam hati sang prabu marah melihat keempat utusannya tidak kembali dan tanpa berita. Sang Prabu pun memutuskan untuk berangkat sendiri ke negeri Yaman. Dia merahasiakan kepergian ini.
Sang Prabu berangkat pergi sendirian ke negeri Yaman dengan menyamar sebagai pedagang. Sang Prabu tiba di Yaman langsung menuju rumah si janda dan menyampaikan maksudnya seperti keempat menterinya.
Si janda melihat gelagat lain dari keempat tamu sebelumnya, dan menyatakan bahwa rumah Ni Sudarni terletak di gunung sebelah. Prabu menyamar itu lalu meminta informasi tentang tamu dari negeri Balkan. Dijawab si janda bahwa ia tahu beberapa tamu yang berganti-ganti dengan tujuan yang sama.
Sang prabu lalu minta tahu dimana kini keempat orang dari Balkan itu. Keempatnya telah ia pertemukan dengan Ni Sudarni mungkin telah tercapai tujuannya. Sang Prabu pun minta bantuan agar bisa mencapai maksud seperti keempat tamu terdahulu dan si janda lalu diberi beberapa uang dinar.
Dengan gembira Ni Rondo segera pergi ke rumah Ni Sudarni. Segera disambut dengan keheranan betapa larisnya Ni Rondo ini. Waktu muda dulu tentu lebih hebat hingga kini sudah tua tamu dari Balkan terus berdatangan.
Ni Sudarni mempersilahkan sang tamu segera dibawa ke rumahnya. Prabu penyamar tiba di rumah Ni Sudarni. Disambut dengan penuh hormat. Setengah takut Ni Sudarni melihat gelagat tamunya yang tampak berwibawa itu.
Ni Sudarni tercengang. Hatinya tergetar terbawa kewibawaan tamu yang datang. Namun ia segera ingat, bahwa dirinya adalah wanita utama. Matanya menyorot tajam, dan hatinya tetap teguh perwira. Tentu si tamu tidak akan mau mengaku siapa sebenarnya dirinya. Sang tamu diminta duduk dan menikmati hidangan buah-buahan yang telah disediakan.
Dengan hati gemetar Ni Sudarni bertanya, apakah tamunya memang benar-benar mencintai dan tertarik kepada dirinya. Sang prabu yang menyamar itu menyatakan, bahwa jauh-jauh ia datang karena rindu pada sang ayu.
Jika berkenan ia ingin sekadar nempil katresnan dari sang ayu.Minta sedikit kecintaan dari sang ayu. Ni Sudarni bersedia memberikan katresnannya dengan syarat sang tamu mau memenuhi permintaannya. Sang prabu menyanggupi yang diminta dari seluruh harta benda di bumi. (jss/bersambung)