Permintaan dunia terhadap produk turunan sawit terus mengalami kenaikan. Itu juga terjadi terhadap oleochemical yang dibutuhkan sebagai bahan baku untuk kebutuhan rumahtangga hingga obat-obatan.
Kenaikan signifikan iitu membuat Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) optimistis, baahwa ekspor oleokimia nasional bisa mencapai US$ 2,8-2,9 miliar hingga akhir tahun ini. Angka itu naik 7,69-11,54% dibanding tahun lalu sebesar US$ 2,6 miliar.
Ekspor komoditas berbasis sawit itu memang terus meningkat seiring pertumbuhan konsumsi produk-produk yang menggunakan oleokimia. Produk turunan sawit ini sangat dibutuhkan untuk produk perlengkapan rumah tangga (household goods), seperti sabun, cairan pembersih lantai, dan produk kosmetik, sampai produk obat-obatan.
Prospek yang bagus untuk produk ini, maka Ketua Umum Apolin Rapolo Hutabarat mengatakan, bahwa sepanjang Januari-Juli 2017, ekspor oleokimia Indonesia sudah mencapai 1,2 juta ton senilai US$ 2 miliar.
Dengan kinerja ekspor yang bagus itu, maka diasumsikan, hingga akhir tahun ini bakal tumbuh lebih tinggi. Sub-sektor oleokimia di Indonesia ini menunjukkan pertumbuhan yang positif, dari volume maupun nilai ekspornya.
Pada tahun 2015, volume ekspor oleokimia Indonesia tercatat mencapai 3,3 juta ton senilai US$ 2,1 miliar.
“Pada 2016, angka itu naik menjadi 3,7 juta ton senilai US$ 2,6 miliar. Kami memproyeksikan tahun ini ekspor oleokimia Indonesia bisa mencapai 3,8-3,9 juta ton senilai US$ 2,8-2,9 miliar,” kata Rapolo di Jakarta, Selasa (19/9).
Produk oleokimia terbanyak dipasarkan ke Tiongkok, India, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Permintaan dari Tiongkok dan India saat ini menunjukkan tren pertumbuhan, ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di negara itu yang memicu peningkatan konsumsi.
Saat ini sudah terdapat 18 perusahaan produsen oleokimia nasional. Dar jumlah itu, sembilan di antaranya sudah menjadi anggota Apolin dan sembilan perusahaan lainnya sedang dijajaki untuk bergabung.
Total kapasitas terpasang industri oleokimia anggota Apolin saat ini mencapai 3,7 juta ton fatty acid, lalu 2,1 juta ton fatty alcohol, 854 ribu ton gliserin, lalu 1,9 juta ton methyl ester, dan 1,8 juta ton soap noodles. jss