Humaniora

Saat-saat manis yang direguk Jalaluddin bersama gurunya ternyata tidak bertahan lama. Datang

Rabi’ah memang manusia yang luar biasa. Ia adalah sufi besar yang sulit

Betapa senangnya hati Jalaluddin saat menerima kabar itu. Sejak itu, dia tampak

Sebagaimana seorang sufi, Rabi’ah menjalani keidupan hingga masa tua. Ia menghabiskan waktu

Perang topat memang layaknya ‘perang’. Ribuan ketupat itu dijadikan senjata untuk membagikan

Jalaluddin benar-benar tunduk kepada guru barunya. Di matanya, Syamsi Tabriz benar-benar sempurna.

Tinggal hitungan hari lebaran Idul Fitri tiba. Ada banyak keunikan di daerah

Ada lagi kisah yang berlangsung pada periode yang sama. Rabi’ah berencana melakukan

Pada Jumadil-akhir 642 Hijriyah, datang seorang lelaki beraliran sufi dari Tabriz, sebuah

Benarlah janji Allah itu. Ia akan mengabulkan doa orang yang teraniaya. Begitu