Sekjen GAPKI Riau : Sudah Diprediksi, Panen Kedelai Harga TBS Merosot

Industri0 Views

Selama tiga pekan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengalami penurunan yang sangat signifikan. Dari harga di atas Rp 2 ribu, kini melorot menjadi Rp 1.928,42 per kilogram.

Menurut Sekretaris Jenderal Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Riau, Marianto, penurunan ini sudah diprediksi. Musim hujan produksi TBS meningkat, dan itu akan berpengaruh terhadap harga.

Sedang faktor eksternal, saat ini sedang puncak panen Crude Palm Oil (CPO) dari kedelai. Dengan melubernya produk itu di pasaran, maka secara otomatis harga CPO sawit akan tertekan.

“Prinsipnya ini adalah soal supply dan demand. Soal kebutuhan dan pasokan di pasaran. Jika kebutuhan meninggi dan pasokan kurang, maka akan terjadi kenaikan. Dan sebaliknya,” katanya pada Sawitplus.com.

Celakanya, menurut Marianto, yang menentukan harga CPO itu bukan Indonesia atau Malaysia sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar dunia. “Yang menentukan itu Eropa. Makanya kita sedang memperjuangkan itu,” tambahnya.

Untuk mengatasi itu, menurutnya, ada solusi terbaik, yaitu mulai melakukan hilirisasi sawit. “Tidak hanya memproduksi CPO, tetapi biodiesel dan sejenisnya. Itu agar kita tidak gampang untuk dimain-mainkan soal harga ini,” tambahnya. jss