Bagi pemeluk agama Budha, Konghucu dan Tao yang dikenal dengan Tridharma, nama Dewa Kwan Kong tak asing lagi. Dalam cerita Sam Kok (tiga negara), Kwan Kong adalah Dewa Panglima Perang di zaman Kaisar Han.
Kwan Kong merupakan salah satu dewa besar yang memiliki kedudukan tinggi. Dewa ini memiliki kesaktian yang diyakini, mampu menolong umat manusia di muka bumi.
Selain sebagai dewa besar, sosok Kwan Kong juga digambarkan sebagai Panglima Perang yang tangguh. Dia sangat setia kepada kaisar. Jika dia tertawa bangunan-bangunan di sekitarnya rubuh. Ini catatan tentang mitos dan sejarah dari Dewa Kwan Kong itu.
Dalam kalender China, ulang tahun Dewa Kwan Kong diperingati tanggal 24 Juni. Itu diakukan setiap tahun. Di kalender nasional dirayakan setiap tanggal 23 Juli.
Kedudukannya yang tinggi membuat dewa ini tak asing lagi bagi masyarakat Tionghoa yang menganut agama Budha, Konghucu dan Tao. Kesaktian itu yang membuat Dewa Kwan Kong dipuja dan disembahyangi.
Konon, petunjuk-petunjuknya banyak membantu manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Salah satu yang merasa kerap mendapatkan petunjuk dari Dewa Kwan Kong itu adalah Suhu Acai.
Malah dalam kepercayaan Suhu Acai, dewa inilah yang mengantarkannya ke dunia paranormal. Dewa ini sudah 20 tahun lebih memasuki raga Suhu Acai.
Dewa Kwan Kong digambarkan sebagai dewa bertubuh besar. Ia mengenakan busana panglima di zaman Kaisar Han. Pakaian yang dikenakan sang dewa bermotif naga dengan warna dasar hijau. Tangan kanannya memegang pedang panjang yang besar. Di kepalanya dihiasi mahkota panglima perang.
Selain itu, Dewa Kwan Kong juga digambarkan sebagai panglima perang yang sangat setia kepada kaisar. Ia termasuk dewa yang tak pernah berkhianat.
Sosok ini seolah hidup di kalangan umat Tridharma. Di setiap kelenteng atau vihara patung dewa ini selalu menghiasi altar tempat peribadatan. sa/jss