Banyak keanehan di Sendang Pepeh. Makhluk halus di tempat itu tidak pernah habis meski transaksi terjadi setiap hari. Sejak tahun 1800 diperkirakan sudah 71.640 makhluk halus keluar dari sarangnya.
Setiap tamu pemburu harta itu bila ingin cepat kaya harus melalui beberapa tahapan ritual. Mereka harus menyediakan sesaji lengkap. Sesaji ini mengandung empat unsur. Meliputi air, bunga, daging, dan daun.
Setelah sesaji lengkap, maka meeka diwajibkan untuk puasa tiga hari. Tidak kumpul isteri dalam waktu tertentu. Dan mantheng. Melakukan semadi dengan sepenuh jiwa. Satu saja syarat itu dilanggar jangan harap berhasil mendapatkan makhlus halus.
Makhluk halus penghuni Sendang Pepeh memang sudah tak terbilang. Setiap hari, orang-orang yang bersemadi semakin banyak jumlahnya. Terlebih pada bulan Sura. Mereka tak hanya berasal dari Tanah Jawa. Banyak pula yang datang dari Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Adalah Warjini, orang yang biasa melayani para tamu. Dia merupakan juru kunci kedua setelah Mbah Rejo, ayahnya yang sudah meninggal. Untuk memenuhi kebutuhan tamunya, Warjini siap dengan bahan-bahan sesaji, kemenyan dan air. Dia membantu segala keperluan tamu. Mulai dari persiapan sampai menghaturkan pada Raja Jin Haji Islah.
Bahan sesaji yang dipersiapkan Warjini minimal mengandung empat unsur. Yakni daun, bunga, air dan daging. Sementara kemenyan dan dupa sudah tersedia di sebuah rumah yang terletak di pinggir Sendang. Di dalam kamar, para tamu ini melakukan ritual sesuai dengan petunjuk juru kunci. (jss/bersambung)