Batang Sawit Jadi Sumber Bioenergi, GAPKI Riau Apresiasi LIPI

PEKANBARU-Langkah yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mengembangkan batang sawit menjadi sumber bioenergi mendapat apresiasi pemangku sawit. Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Riau, Mariyanto, menyebut, itu akan memberi tambahan pendapatan untuk petani sawit.

Menurutnya, saban hektar itu terdapat 136 batang kelapa sawit. Tiap batang kalau sudah berumur  25 tahun ke atas waktunya untuk direplanting punya ketinggian 12 meter sampai 15 meter. “Dan ini kadang menjadi problem bagi petani. Dibiarkan terus pohonnya makin meninggi, susah memanennya. Kalau ambil tenaga untuk memanen rugi di ongkos,” katanya.

Dulu, sebelum ada aturan baru, lahan dua hektar dibolehkan ditebang dan dibakar. Namun setelah turunnya aturan baru, maka batang pohon kelapa sawit itu dicacah untuk dicampurkan dengan tanah sebelum ditanami bibit baru.

“Dulu kan dibolehkan tuh dibakar. Sekarang nggak lagi. Batang itu akhirnya dicacah dan tanahnya dibalik. Tapi batang-batang itu kan sia-sia, hanya sebagai pupuk aja,” katanya pada Sawitplus.com.

Untuk itu, menurutnya, dengan langkah LIPI ini maka tidak hanya Tandan Buah Segar (TBS) dan cangkang serta limbah cair sawit saja yang bisa dimanfaatkan, tetapi batangnya pun juga bisa ‘diuangkan’.

“Kami apresiasi langkah LIPI ini. Juga agar makin banyak yang tahu manfaat sawit Tidak hanya kontribusinya terhadap negara dengan memberi pemasukan devisa Rp 272 triliun saja,” katanya. jss

Share