Ada kabar terbaru soal Segitiga Bermuda. Itu datang dari para peneliti di Arctic Unversity Norwegia. Mereka menyebut menemukan temuan signifikan tentang misteri Segitiga Bermuda.
Mereka mengatakan, bahwa di dasar laut ini ada kawah dan kubangan yang berbentuk mangkuk raksasa. Itu tidak hanya satu, tetapi banyak. Dasar laut yang unik itu ditemukan di Laut Barents, Arktik, di wilayah utara Norwegia dan Rusia.
Kawah-kawah di dasar laut itu menurutnya, sebagai tanda telah terjadi ledakan besar gas metan. Kedalamannya bisa mencapai 150 kaki dengaan lebar setengah mil. Ledakan itu menurut analisis mereka, bisa dipicu kebocoran minyak dan gas yang terkubur di dasar laut.
Para peneliti ini sudah mendokumentasikan kemunculan gas metan dari dasar laut di perairan Washington dan Oregon itu. Di kawasan Siberia juga ditemukan lubang-lubang kawah yang sama.
Detail temuan ini akan disampaikan pada pertemuan Peneliti Geo Sains Eropa di Wina, Austria, 17-22 April nanti. Salah satu topiknya adalah pengaruh ledakan gas metan terhadap perjalanan kapal. Seperti apa misteri Segitiga Bermuda itu?
Kacaukan Radar
Segitiga Bermuda memang misterius. Seorang meteorolog Amerika Serikat, Peter Quinton, berusaha mengungkapkan misteri itu. Ia berusaha meneliti, apakah kekuatan di sekitar segitiga maut itu memang menimbulkan gangguan kejiwaan bagi para pelintas, sehingga mereka mengalami halusinasi.
Penelitian yang dilakukan bersama timnya terhadap gejala alam di Bermuda ini ternyata menemukan banyak hal di luar dugaannya. Cuaca di sekitar kawasan segitiga maut ini, di mana arus tropis yang hangat bertemu dengan arus dingin dari arah kutub menimbulkan gejala-gejala yang sukar diramal. Akibatnya daerah ini paling sulit diprediksi keadaannya. Dalam satu jam, keadaan bisa berubah total.
Bahayanya, jika terjadi badai di kawasan ini, maka efeknya bisa luar biasa. Badai yang muncul bisa lebih hebat dari samudera lain. Badai ini dapat menggerakkan badai berkekuatan listrik dengan tenaga besar yang mampu merusak sistem komunikasi kawasan di sekitarnya.
Laporan tahun-tahun lalu menyebut, bahwa akibat badai ini, sebanyak 8000 sambungan telepon rusak total. Dan gejala dari badai itu adalah angin puting beliung, yang mampu menghancurkan apa saja hingga ratusan kilometer.
Kerusakan yang diakibatkan puting beliung ini memang luar biasa. Karena tak hanya di satu tempat, tetapi bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
Dan bagaimana dengan posisi astronominya?
Dari penelitian soal ini, ternyata lokasi ini juga tak kalah istimewanya. Kawasan ini adalah salah satu dari dua tempat di dunia yang disebut dengan agonic line. Yaitu satu istilah, di mana arah utara yang sebenarnya dan arah utara yang ditunjukkan kompas sama persis dan berimpitan.
Ternyata, di Bermuda ini, arah kompas memang bisa kacau. Inilah yang menyebabkan kesemrawutan petunjuk navigasi maupun penerbangan. Seorang pilot paling berpengalaman sekali pun, jika mengalami hal ini hampir dipastikan tak dapat menentukan posisi dan tujuannya dengan tepat. Akibatnya, itulah yang menjadi pangkal dari sebagian musibah yang terjadi di sini. (iz/jss)