Seks Caligula (14) : Tragis, Macro Dijatuhi Hukuman Mati

Pilihan0 Views

Balairung. Pesta besar sedang digelar. Para jenderal, senat, dan pembesar istana yang lain hadir. Hari itu Caligula naik tahta, menggantikan raja Tiberius yang meninggal. Ia akan mengumumkan susunan kabinetnya.

Ada banyak yang was-was. Muka-muka cemas menghinggapi para elit politik yang datang. Ada ketakutan di wajah mereka. Takut posisinya yang nyaman selama ini dicabut atau dibatalkan oleh raja baru yang belum berpengalaman dan masih muda usia itu. Hanya ada satu pejabat negara yang yakin dengan dirinya. Dia adalah Macro, teman sekaligus Menteri Pertahanan Romawi.

Caligula mondar-mandir di ruang utama. Tangannya menggenggam segebok aturan. Tanpa pengantar yang tertata, ia mulai berpidato. Suaranya menggema, terkesan gagap dan gugup. Saat itulah para jenderal mulai berisik.

Caligula sadar kemampuannya diragukan. Untuk menggaet simpati, dengan suara keras Caligula berjanji. Ia tetap memberi hak istimewa bagi para pejabat negara. Tetap mempertahankan struktur yang ada. Saat itulah tepuk sorak bergema. Mereka secara aklamasi mendukung raja yang baru itu.

Usai berpidato dan dikukuhkan sebagai raja baru, didampingi para menterinya, Caligula memeriksa pasukan bersenjata Romawi. Wajah-wajah para menteri itu kini ceriah. Mereka merasa posisinya telah aman. Kembali ikut menikmati kemewahan dan kemegahan fasilitas kerajaan.

Namun saat di ruang utama upacara, tiba-tiba Caligula mengajak semua menterinya berhenti. Ia mulai membuka kronologis kematian raja Tiberius. Pangeran Gemellus yang masih kecil disuruh menghadap. Dengan kerdipan mata ia disuruh menuding Macro telah membunuh raja.

Macro kaget bukan alang kepalang. Tapi Caligula dengan wajah dingin menyuruh Chaerea untuk menangkapnya. Chaerea dengan tegas melakukan itu. Sebab saat itu pula ia diberi jabatan baru, menjadi Menteri Pertahanan, menggantikan Macro.

Macro tak berdaya. Laki-laki yang loyal terhadap Caligula itu pun tak bisa berbuat apa-apa. Ia digelandang pergi. Dijatuhi hukuman mati secara bengis keesokan harinya. (jss/bersambung)