Seks Caligula (17) : Caligula Melamar Adiknya Sendiri

Malam telah larut. Di sudut-sudut ruang api dinyalakan. Para pengawal istana tetap tegak mematung. Sekilas nampak gagah dengan baju besi yang menempel di tubuh dan senjata di tangan. Kendati jika didekati, sinar mata mereka tak segarang seragamnya. Mereka nampak lelah diserang rasa kantuk.

Di larut malam itu Caligula belum tidur. Ia bercengkerama di peraduan. Ia ditemani seorang gadis jelita, dan sedang bercumbu mesra. Sesekali terdengar rintihan gadis itu. Dan kali yang lain suara nafas memburu Caligula memecah kesunyian. Siapakah gadis itu? Dia tak lain adalah Drussila, adik yang juga kekasih Sang Raja.

Drussila telanjang bulat. Ia sedang bergumul dengan Sang Kakak. Gadis ini tak lagi gadis lugu. Ia memposisikan diri di atas. Ia duduk di atas tubuh Caligula. Ia membiarkan lingga kakaknya tertanam di yoninya. Ia menciumi seluruh tubuh laki-laki ini. Ia melumat mulut kakaknya, sambil memainkan pinggulnya yang sudah menyatu.

Caligula memejamkan mata. Ia melenguh dan mengaduh. Ia menikmati permainan seks adiknya yang hebat itu. Ia membiarkan Sang Adik melakukan berbagai posisi untuk merangsangnya dan merangsang dirinya sendiri.

Ketika gadis itu mulai di ambang puncak gairah, Caligula pun bangkit. Ia ingin membantu Sang Adik mencapai puncak itu. Caligula menekuk tubuhnya, dan mulai menciuminya. Tangannya merangkul ketat pinggul Drussila.

Mendapat sentuhan itu, badan Drussila oleng. Gadis ini merintih-rintih. Ia mengibaskan rambutnya ke kanan dan ke kiri. Ia tekankan bagian intimnya lebih maju. Dan secara simultan wilayah itu ditarik dan dibenamkannya.

Dengan setengah jongkok keduanya memainkan irama kenikmatan. Saat puncak sudah didaki, tubuh gadis ini pun bergetar. Ia menekan tubuhnya lebih ketat ke tubuh Caligula, dan meradang di sana. Teriakannya nyaring terdengar. Ia tak mampu menahan pekikan itu.

Setelah keduanya saling berangkulan ketat, lambat laun tubuh mereka pun mengendur. Mereka akhirnya tinggal saling melumat bibir, dan bercanda mesra. Kali ini yang terdengar hanya tawa cekikikan yang keluar dari mulut Drussila. “Aku ingin mengawinimu, Drussila. Kamu cantik dan aku ganteng, tak ada salahnya kamu jadi permaisuriku, ” kata Caligula mesra. Mungkinkah? (jss/bersambung)

Share