Sirkuit MotoGP Argentina Terbakar, Peluang Indonesia Terbuka?

Sirkuit Termas de Rio Hondo yang jadi tuan rumah MotoGP Argentina mengalami kebakaran hebat. Apakah kondisi itu membuat peluang MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika jadi terbuka?

Pada Jumat (5/2) mendekati tengah malam waktu setempat, Sirkuit Termas de Rio Hondo mengalami kebakaran hebat. Sebagian besar fasilitas utama lintasan kebanggaan warga Argentina itu mengalami rusak parah.

Direktur Utama Sirkuit Termas de Rio Hondo, Hector Farina, mengungkapkan kehancuran terjadi pada kompleks garasi, media center, ruang siaran televisi, ruang VIP, sampai ruang pengedali balapan.

“Trek balap ini sepenuhnya diasuransikan terhadap kebakaran, jadi tidak ada masalah kerugian ekonomis. Tapi tentunya butuh waktu panjang untuk membangun kembali area-area penting untuk menggelar event nasional dan internasional,” kata Hector Farina dikutip dari The Race.

Pada jadwal MotoGP 2021 yang terakhir dirilis FIM, MotoGP Argentina statusnya masih ditangguhkan, setelah tahun lalu ditiadakan karena pandemi COVID-19. Balapan di Argentina diprediksi akan dilangsungkan pada akhir November, berturut dengan MotoGP Amerika Serikat yang juga berstatus ditangguhkan.

Masih ada waktu sembilan bulan untuk pihak Sirkuit Termas de Rio Hondo untuk melakukan renovasi terhadap kerusakan yang terjadi. Hector Farina cukup yakin tenggat waktu yang ada akan cukup buat mereka melakukan perbaikan dan menggelar beragam event otomotif.

Nasib MotoGP Indonesia
Lalu, kalau MotoGP Argentina ternyata batal, akankah itu membuat peluang Indonesia menggelar balapan MotoGP jadi lebih besar?

Sebagaimana diketahui, status Indonesia di kalender MotoGP 2021 masih cadangan. Namun CEO Dorna Carmelo Ezpeleta tetap membuka peluang Indonesia bisa menyelenggarakan MotoGP.

Ada beberapa syarat yang diberikan Dorna dan FIM supaya Sirkuit Mandalika bisa menggelar balapan MotoGP. Pertama pembangunan sirkuit harus kelar pada Juni 2021, lalu lolos Homologasi Tingkat A FIM.

Selain itu, Dorna juga menyebut kalau MotoGP Indonesia hanya bisa digelar jika salah satu dari empat balapan di Buriram (Thailand), Motegi (Jepang), Sepang (malaysia) atau di Phillip Island (Australia) batal. Keempat balapan tersebut selalu digelar beruntun karena lokasi yang berdekatan.

“Fokusnya harus pada konstruksi, homologasi serta pengujian, terutama karena ini adalah sirkuit jalanan yang baru. Seperti yang disebutkan, ada kemungkinan bahwa perubahan akan terjadi pada Kalender Sementara dan setelah kami memiliki gambaran yang lebih jelas, tentu saja tergantung pada konstruksi dan pengujian, kami dapat mulai mendiskusikan kemungkinan tanggal untuk Grand Prix pada tahun 2021,” kata Ezpeleta dikutip dari laman resmi MotoGP beberapa waktu lalu.

Dengan kondisi seperti itu, jika MotoGP Argentina benar batal digelar tak berarti peluang Indonesia menggelar MotoGP jadi tambah besar. Kans Indonesia kembali jadi tuan rumah MotoGP lebih dipengaruhi faktor lain berupa proses pengerjaan sirkuit dan status empat balapan lain di wilayah Asia dan Australia.(detikcom)

Share