Rino Apkasindo : Sawit Rakyat Jadi Salah Satu Senjata Mengentas Kemiskinan

Mengingat pentingnya keberadaan perkebunan rakyat, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menginisiasi program-program yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas.

“Kemitraan antara pelbagai pemangku kepentingan di sector sawit sangat penting sekali, termasuk dalam kaitannya untuk mengembangkan perkebunan rakyat,” kata Rino Afrino, Wakil Sekjen Apkasindo saat menjadi pembicar dalam gelaran ke-13 Indonesian Palm Oil Conference  (IPOC) 2017 di Bali Nusa Dua Convention Centre.

Dalam kesempatan itu, dia memaparkan mengenai tantangan ke depan yang akan dihadapi para pelaku perkebunan rakyat dalam mengelola kelapa sawit dan cara mendorong produktivitas perkebunan rakyat.

Dijelaskan, bahwa dari jumlah total lahan sawit di Indonesia, 52 persen dimiliki perkebunan besar, 7 persen milik pemerintah dan sisanya sebesar 41 persen merupakan perkebunan milik rakyat.

“Trend menunjukkan adanya peningkatan pengelolaan lahan perkebunan rakyat. Salah satunya lahan perkebunan yang dimanfaatkan untuk industry perkebunan kelapa sawit. Dan kita bisa melihat peran penting sawit dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan di wilayah pedesaan,” katanya.

Namun, perkebunan rakyat bukan berarti tanpa hambatan. Ada beberapa hal yang perlu diselesaikan dalam kaitannya dengan perkebunan rakyat, antara lain masih ditemukannya perkebunan di lahan-lahan yang tidak sesuai dengan UU; praktik agroekonomi yang kurang baik; keterlambatan dalam peremajaan kelapa sawit; dan pengelolaan yang kurang baik terkait aspek kelembagaan perkebunan rakyat.

Untuk itu, Rino mengingatkan terkait pentingnya upaya pemahaman dari para pelaku perkebunan rakyat antara lain melalui pelatihan. Itu bisa dilakukan dengan melibatkan peran serta pemerintah maupun perusahaan besar.

“Pengelolaan perkebunan rakyat yang lebih baik diharapkan dapat memperkokoh posisi strategis industry kelapa sawit, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan,” pungkasnya.

Share