Sekjen GAPKI Riau : Musim Hujan Produksi TBS Justru Naik

Lingkungan0 Views

Peringatan datangnya badai La Nina yang dikeluarkan Australia mengangkat harga Crude Palm Oil (CPO) sawit dunia. Itu karena badai ini membawa hujan, yang diasumsikan bakal menurunkan produktifitas sawit.

Menurut Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Cabang Riau, Marianto, asumsi itu tidak benar. Sebab di musim hujan, produksi Tandan Buah Segar (TBS) semakin meningkat.

Peningkatan produksi TBS itu cukup tinggi di musim hujan, yang dikenal dengan istilah 45-55. Artinya di musim kemarau (bulan Januari hingga Juni) panen itu hanya menghasilkan TBS 45%, sedang di musim penghujan (dari bulan Juli hingga Desember) panen bisa menghasilkan TBS hingga 45%.

Cuma, produktifitas TBS ini belum diikuti dengan sarana dan prasarana sebaik saat musim kemarau. Jika kemarau TBS gampang diangkut menuju Pabrik Kelapa Sawit (PKS), tidak demikian di musim penghujan.

“Jadi kalaulah produksi turun, itu bukan karena TBS menurun, tetapi lebih karena angkutan yang mengalami kesulitan. Untuk itu di enam bulan pertama biasanya dilakukan persiapan untuk memperbaiki jalan dan sarana angkutan,” katanya pada Sawitplus.com. jss