Di Desa Terpencil Turki Ini Orang Berobat pada Ikan

Herbal0 Views

Kavak adalah sebuah desa kecil yang terlupakan. Bahkan, daerah ini tidak tercantum dalam peta Turki. Jalan menuju Kavak cukup sulit. Melalui lembah gersang dan tanah kosong, sehingga jarang bertemu penduduk atau pelancong.

Namun sejak tahun 1988, keadaan ini berbalik tajam. Memang, kondisi Desa Kavak dan sekitarnya masih tetap mengenaskan. Tapi nama desa ini telah dikenal se-antero dunia. Beberapa stasiun TV terkenal seperti CNN dan TV Spanyol membuat liputan khusus tentang Desa Kavak. Keajaiban seperti apa yang terjadi di desa terpencil dan terlupakan ini?

Keajaiban itu, tepatnya terletak pada sebuah kolam air panas di tengah Desa Kavak. Dari kejauhan, kolam ini seperti dikelilingi asap putih mirip awan. Namun, ketika makin dekat, hawa panas pun menyengat. Dengan suhu sekitar 37 derajat Celcius, asap putih itu tak lain berasal dari sumber air panas yang masih aktif.

Pada suhu itu, dipastikan tak akan ada ikan atau makhluk yang dapat hidup di dalamnya. Namun teori ini tak berlaku, karena di kolam itu hidup ribuan bahkan jutaan ikan kecil berwarna hitam yang hidupnya bergerombol. Ikan-ikan inilah sumber keajaiban yang mendatangkan decak kagum ribuan orang yang pernah mengunjunginya.

Keajaiban ini bermula pada tahun 1964. Ketika ikan-ikan itu muncul bersama mata air yang ditemukan oleh seorang penggembala domba. Dombanya sakit gudik dan dimandikan dengan air hangat itu. Dan, ajiab. Ternyata binatang itu sembuh.

Dari mulut ke mulut, khasiat air panas ini pun mulai menyebar. Lalu dibangunlah semacam pemandian air panas yang memadai untuk berendam dan terpisah antara pria dan wanita. Para pengunjung pun berdatangan, umumnya dengan keluhan penyakit kulit. Pada saat mereka berendam inilah, mulai ikan-ikan ini menampakkan diri.

Ikan-ikan kecil secara bergerombol ini mendatangi para pengunjung, khususnya yang punya penyakit kulit. Pada mulanya kejadian ini menggemparkan. Tak ada yang berani disentuh oleh ikan-ikan itu. Namun, beberapa orang memberanikan diri karena penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh gerombolan binatang air itu. Mereka mengerubungi luka-luka dan mulai menggigitinya.

Menurut pengelola kolam, ada tiga jenis ikan yang berukuran antara 2 hingga 9 cm. Ikan delici yang punya mulut sangat halus bertugas menghaluskan kulit yang sakit, ikan pansuman yang mulutnya lebih lebar mengisap darah kotor dari luka, dan ikan imici bertugas membersihkan luka.

Ikan-ikan itu tak asal mendatangi pasien. Hanya pasien dengan penyakit khusus yang mereka urus. Sekali datang, ikan ini bisa berjumlah ribuan dan menghisap darah dari luka sampai sebanyak yang mampu mereka isap. Kadang-kadang juga hanya sedikit ikan yang datang. Karena ketidakpastian inilah, proses penyembuhan menjadi cukup beragam, antara 3 sampai 8 pekan.

Memang, pasien pemula merasa ngeri karena ikan-ikan kecil berwarna hitam ini bergerombol menghampirinya, serta menggigiti lukanya. Menurut pengakuan pasien, gigitan itu tak terasa sakit namun pasti berdarah.

Jika darah kotor telah seluruhnya terisap dan daging rusak telah habis, maka gigitan pun dihentikan.

Para pakar dikirim pemerintah Turki untuk meneliti fenomena unik ini. Mereka menemukan, bahwa air kolam i6u berdaya antiseptik atau pembunuh kuman sehingga menyembuhkan luka.

Namun, mereka tak berhasil memberi penjelasan mengapa ikan itu muncul di tempat yang terpencil, dan mengapa mereka memakan daging yang rusak. Tapi penelitian itu sudah tidak diperlukan lagi. Sebab, lebih banyak orang yang langsung mempercayai khasiatnya ketimbang mempertanyakannya. jss