Ritus Pemuja Setan (4) : Si Diego Menyanyi Hip Hop

Humaniora0 Views

Asereje memang membius dunia. Lagu ini bahkan lebih booming daripada lagu pendahulunya, yaitu Macarena. Malah sebuah radio di Amerika (WAMR FM 107.5) mengaku pernah memutar lagu ini hampir seratus kali dalam sehari.

Memang terkadang mengherankan bila melihat lagu ini begitu cepat disukai orang yang mendengarkannya. Mereka pun sepertinya tanpa sadar akan menyanyikannya berulang-ulang. Orang seperti terhipnotis mendengarkan iramanya. Namun bagaimana dengan Sony yang memproduksi lagu ini?

Pihak Sony memberikan penjelasan resmi. Itu terkait dengan penolakan gereja yang mulai meluas terhadap lagu ini di luar negeri. Menurut Sony, lagu Asereje bercerita tentang Diego, seorang Rasta Afro Gipsi. Diego ini menyukai lagu tahun 79 yang berjudul Rapper Delight yang dibawakan oleh Sugar Hill Gang.

Dalam reff lagu itu liriknya seperti ini; “I said a

hip hop the hippie the hippie to the hip hip hop, a

you don’t stop the rock it to the bang bang boogie say

up jumped the boogie to the rhythm of the boogie, the

beat.”

Namun karena si Diego tidak bisa berbahasa Inggris, maka yang dinyanyikan kemudian menjadi seperti Ase re je di lidahnya itu. Begitu penjelasan pihak Sony dan manager Las Ketchup.

Namun demikian, gerakan untuk melakukan penolakan terhadap lagu Asereje ini ternyata semakin meluas saja di luar negeri. Tapi bagaimana kaitan antara lagu Asereje itu dengan Lucifer, iblis yang suka dansa dan menyanyi itu?

Sebelum kembali membuka selubung misteri lagu Las Ketchup yang misterius itu, maka sebaiknya kita mulai melihat apa, siapa, dan mengapa Lucifer yang menggoncangkan itu.

Lucifer sebenarnya berasal dari kata bahasa Latin yang berarti ‘light bearer‘ (pembawa terang). Ini merupakan padanan nama untuk planet Venus, yang merupakan benda paling terang setelah matahari dan bulan. Dalam kitab agama Kristiani dicantumkan (Yesaya 14:12) Lucifer merupakan terjemahan dari kata Ibrani HEY-LEL yang diterjemahkan ‘morning star’ (= bintang pagi) oleh NIV, dan ‘Bintang Timur’ oleh Kitab Suci Indonesia.

Dalam ayat itu diceritakan tentang kejatuhan setan, yaitu si Lucifer ini. Kendati sebenarnya di bagian ayat ini diceritakan dengan jelas tentang Babel atau raja Babel. (dian/jss/bersambung)