Perut itu rumah penyakit.
Dan pengaturan makanan adalah obat utama.
Nabi Muhammad SAW. (sahih – Muslim).
Kehidupan duniawi merupakan salah satu tahap perjalanan menuju Allah. Dan tubuh adalah sarana untuk melakukan perjalanan itu. Karenanya, dalam perjalanan itu perlu mempertahankan tubuh agar tetap dalam kondisi optimal. Agar rasa tak enak badan atau rasa sakit tidak mengalihkan seseorang dari konsentrasi pada tujuan itu.
Pencernaan merupakan proses pemasukan bahan makanan melalui mulut dan berlanjut dengan pemurnian unsur-unsur makanan itu dalam tubuh. Apabila dikatakan perut adalah rumahnya penyakit, ini berarti penyakit dapat timbul apabila proses pencernaan tidak seimbang.
Pengaturan makanan adalah obat utamanya. Ini untuk menyeimbangkan kembali, melancarkan proses pencernaan. Makanan digunakan sebagai sarana, untuk membawa senyawa-senyawa penyembuh tertentu terhadap tubuh.
Penyimpangan yang mungkin ada dalam tatanan umum ini terjadi apabila tubuh dan organ-organnya telah mengalami kerusakan yang parah. Dalam keadaan itu, tidak ada lagi kekuatan degeneratif untuk membangun kembali organ atau sistem tubuh. Dalam keadaan seperti ini, pembedahan atau modus radikal yang lain mungkin merupakan perawatan pilihan.
Namun jika prinsip-prinsip kesehatan diikuti sepanjang kehidupan, dari awal masa kanak-kanak sampai seterusnya, seseorang tidak perlu lagi khawatir jatuh sakit seperti orang yang takut disambar petir.
Saya pernah mengenal beberapa orang laki-laki dan perempuan (terutama yang tinggal di daerah Timur) yang tidak pernah mengalami sakit sehari pun dalam hidupnya. Mereka tidak pernah merasakan sakit kepala, dan tidak pernah berkunjung ke dokter atau rumah sakit.
Mungkin kesehatan paling baik diartikan sebagai suatu keadaan yang seseorang tidak perlu menyadari tubuhnya. Dengan kata lain, orang yang sehat tidak menerima tanda-tanda sakit, gangguan atau rasa tak enak, yang semuanya itu menunjukkan adanya ketidak-seimbangan dalam tubuh.
Namun jika kita meninjau tahap-tahap evolusi jiwa, yang berasal pada perhentian egotisme, kita tahu bahwa ketidak-seimbangan ini akan berkembang pada banyak orang. Untuk itu, kita tinjau proses pencernaan untuk menentukan bagaimana dan mengapa ketidak-seimbangan itu dapat terjadi.
Salah satu karakteristik syeikh sufi yang kelihatannya menonjol di antara sifat-sifat yang lain adalah, mereka sangat ramah dan sering memberikan makanan-makanan lezat dan menyenangkan. Beberapa cerita mengenai syeikh berkembang sekitar aspek makanan. Tidak hanya yang dibolehkan, tetapi juga pantangannya.
Pada suatu hari saya berkunjung ke dekat Balkh, Afghanistan, dan ingin pergi serta duduk bersama seorang syeikh yang pernah saya dengar, keturunan Hazrat Maulana Rumi (ra). Imam masjid di Balkh itu memberi saya petunjuk arah ke khanaqah syeikh yang sudah tua itu, di Desa Esrah, kurang lebih 15 km dari Balkh.
Setelah perjalanan yang menyenangkan ke arah desa itu, saya melihat sang syeikh sedang berdiri di pintu, seakan-akan menunggu kedatangan saya. Begitu masuk, saya melihat sekelompok pertapa tua sedang duduk merapat, membentuk lingkaran dan siap memulai acara makan siang. Syeikh mengundang saya untuk bergabung dengan mereka, kemudian saya duduk.
Beberapa menit kemudian sebuah mangkuk besar yang terbuat dari kayu dibawa dan diletakkan di hadapan syeikh. Ada sendok kayu dalam mangkuk itu. Syeikh mengambil bagian untuk dirinya sendiri, mengganti sendok, dan memindahkan mangkuk itu untuk orang yang duduk di sebelah kanannya.
Setelah setengah lusin orang mendapatkan gilirannya, mangkuk itu sampai pada saya. Saya ambil sesendok penuh mentimun dan sup yogurt, yang sangat lezat. Seingat saya, tidak ada masakan yang lebih baik daripada sup yang dibagi-bagikan melalui tangan-tangan para pertapa tadi, yang berkedudukan tinggi di atas dunia.
Salah satu syeikh Chisthi yang besar, Hazrat Nazamuddin Awliya (ra.), telah mempertahankan setengah lusin murid bersamanya selama lebih dari tujuh tahun. Dan setiap saat mencegah mereka makan dari jumlah yang mereka perlukan.
Seringkali mereka berada pada ujung kelaparan. Pada suatu hari seorang pengemis yang compang-camping datang sampai di pintu dan merusak sebuah mangkuk tepung yang terbuat dari tanah liat di hadapan mata para pertapa yang kelaparan. Sejak hari itu dan seterusnya, Hazrat Nizamuddin memberikan makan besar bagi seluruh kota Delhi, sampai akhir hidupnya.
Mengapa syeikh begitu intens dalam pemberian makanan kepada para pengikutnya? Pertama, inilah pelayanan yang baik untuk mengatasi kelaparan, jika mereka benar-benar membutuhkannya. Tetapi yang lebih penting, syeikh memiliki pengetahuan mengenai pengaruh makanan terhadap tubuh dan tahap-tahap evolusi jiwa. Dia dapat memberi manfaat kepada para murid dan orang sakit dengan memilih makanan yang akan disediakan pada saat makan.
Pemberian makan harus diatur pada skala yang seluas mungkin. Sampai batas ini yang saya maksud adalah, orang yang menyiapkan dan memberikan makanan harus mempertimbangkan seluruh faktor yang berkaitan dengan musim atau tahun. Waktu dari hari itu, iklim, ketinggian, jarak dari laut, adanya beberapa penyakit atau virus prevalensi, migrasi insekta yang tidak biasa, dan seterusnya. Orang-orang yang tinggal dekat alam akan mampu mengamati seluruh faktor itu dan juga beberapa yang lain.
Konsepsi dan perhatian yang diberikan dalam pembuatan makanan merupakan hal paling penting yang menunjang makanan. Di Amerika Serikat, masyarakat kelihatannya tidak hanya jarang memperhatikan makanan dengan cara ini, tetapi juga mereka benar-benar tidak membatasi waktu untuk duduk dan makan dengan tepat. Mereka lebih suka memiliki sebongkah makanan terbungkus kertas yang dipegang dengan tangannya yang mereka makan sambil mengemudi.
Dalam keluarga saya, istri saya, Iman, dan saya seringkali merundingkan makanan apa yang akan dimasukkan dalam menu hari ini. Dia selalu memberitahu saya mengenai hal-hal kecil yang sedang terjadi dengan kesehatan anak kami. Atau makanan utama yang ada di pasar pada musim ini.
Kami membuat pengaturan sesuai dengan situasi yang ada. Misalnya, sangat biasa bagi masyarakat Timur untuk tidak mengkonsumsi ikan dan susu secara bersamaan. Penelitian biokimia telah memperlihatkan, bahwa ikan dan susu memiliki kandungan asam amino yang sangat tinggi. Apabila makanan itu dimakan secara bersamaan, maka konsentrasi asam amino dalam tubuh sangat besar. Ini dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi.
Pertimbangan lain yang penting adalah, buah-buahan dan sayuran jika masih muda memiliki kualitas penyembuhan. Sedangkan jika sudah tua dapat menimbulkan penyakit. Misal buah apel muda rasanya agak asam dan berfungsi sebagai bahan pengencang jaringan tubuh. Tetapi setelah didiamkan beberapa lama, kandungan gulanya meningkat dan dapat menyebabkan pembentukan lendir yang berlebihan. Flu, pilek dan sejenisnya dapat terjadi.
Seharusnya diberikan perhatian untuk pemilihan dan pembelian makanan. Kemana anda akan membeli makanan? Darimana makanan itu berasal? Apakah makanan itu diawetkan dengan bahan kimia?
Sebagaian besar makanan didapatkan dari lokasi tempat anda tinggal. Belilah bawang dan kentang yang tumbuh di wilayah anda tinggal (atau dari tempat yang jaraknya satu hari perjalanan). Itu karena bawang merah dan kentang mengandung perawatan dan penangkal untuk semua virus, hama dan jenis bakteri tertentu yang ada di wilayah anda.
Seseorang tidak seharusnya menukar bawang merah dari tetangganya sendiri untuk barang dari tempat yang jauhnya seribu mil. Tentu saja, jika anda tinggal di wilayah yang bawang merah dan kentang tidak tumbuh sama sekali, maka anda biasanya tidak makan makanan itu. Seperti orang Eskimo jarang sekali makan pisang, karena pisang tidak tumbuh di daerah itu. jss