Marco Polo kembali ke kota kelahirannya. Sesampai di Venesia, ikrarnya diwujutkan. Dia memberikan hadiah intan Han pada puteri Beatrice Gianti anak dari Doge (kepala pemerintahan) Venesia, yang terkenal tercantik di Italia pada abad pertengahan.
Tapi apa yang terjadi? Belum satu tahun puteri Beatrice memakai cincin Han itu, tiba-tiba dia diserang penyakit aneh. Dokter dari berbagai kota tidak mampu menyembuhkan. Begitu juga orang pintar yang didatangkan, tetap nihil.
Putri Beatrice akhirnya menderita. Penyakit aneh itu dibawanya sampai ke liang kubur. Setelah Beatrice meninggal, Doge pun mengembalikan intan itu pada Marco Polo.
Intan itu kemudian dijual ke saudagar intan yang mengaguminya. Dia adalah Ny Hertog Braganza yang memang tergila-gila dengan intan yang indah-indah. Yang mengantarkan ke rumah saudagar besar itu adalah adik Marco Polo sendiri, yakni Djauhari.
Tapi ada kejadian aneh. Tiba-riba saja dalam perjalanan, adik perempuan Marco Polo itu dipatuk ular berbisa. Pada saat menunjukkan intan Han itu pada Ny Hertog, Djauhari menghembuskan napas terakhirnya.
Cincin itu akhirnya menjadi milik Ny Hertog. Perempuan ini juga akhirnya meninggal beberapa bulan kemudian, setelah digigit seorang perantaian (hukuman). Dan secara bersamaan intan Han itu hilang dicuri orang
Setelah lama tidak terdengar kabarnya, sekitar tahun 1576-1612, intan Han kembali diperbincangkan. Itu di saat Kaisar Rudolf II membawa cincin itu dari Italia ke Austria, dan disimpan di kamar harta karun keluarga Kaisar Dinasti Hassburger.
Rudolf telah memberikan cincin itu pada ibunya. Tapi tak lama kemudian sang ibu itu menjadi gila dan meninggal. Kaisar Rudolf pun terpukul dan sakit keras dengan peristiwa yang menimpa ibunya. Tak lama kemudian dia menyusul meninggal.
Tatkala tahun 1889, saat Kaisar Frans Joseph dari Austria mengangkat putra tunggalnya, Aartshertog Rudolf menjadi Putera Mahkota. Penjaga kamar harta karun menunjukkan beberapa batu perhiasan. Sinar kebiru-biruan dari cincin Han, membuatnya terpesona. Cincin itu diambil untuk diberikan pada kekasihnya, Gravin Maria Vetsera.
Kejadian aneh tiba-tiba menimpanya. Rudolf bersama kekasihnya itu ditemukan meninggal di Mayerling secara misterius. Ketika itu di tangan Gravin terlihat memakai cicncin ini.
Akhirnya, Kaisar Josep pun menyimpan lagi cincin Han di kamar harta. Namun, permaisurinya Elisabeth dari Beiren menentang dan menertawakan Kaisar Josep yang percaya tahayul. Ia pun mengambil dan memakainya.
Tapi sejak memiliki cincin itu, Ny Elisabeth yang biasanya riang gembira tampak sedih dan selalu cemberut. Tahun 1889, ketika Ny Elisabeth berkunjung ke Swiss, tiba-tiba di tepi telaga, dia ditikam lelaki Italia.
Bercana demi bencana terus berdatangan. Dan akibat itu kaum hawa pun tidak ada yang berani menggunakan (memakai). Akhirnya, lambat laun, intan Han itu menghilang dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya. jss