KUALA LUMPUR: Perdagangan untuk pengiriman ke depan (futures trading) minyak sawit Malaysia mencatat kenaikan harian tertajam dalam seminggu. Minyak sawit terangkat 1,3 persen pada Rabu malam. Itu disebabkan permintaan lokal dan luar negeri yang sangat kuat.
Patokan minyak sawit kontrak untuk pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange mencapai 2.643 ringgit ($ 611,66) per ton saat penutupan.
Sedang volume yang diperdagangkan mencapai 52.291 lot per 25 ton masing-masing pada akhir hari itu.
“Pasar naik karena permintaan fisik yang lebih kuat,” kata seorang pedagang Kuala Lumpur, menghubungkan kenaikan permintaan ini ke Bulan Puasa yang akan segera datang.
Data surveyor kargo menunjukkan, pengiriman produk minyak sawit Malaysia naik 7-8,9 persen pada paruh pertama bulan Mei. Itu dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Sedang pedagang lain di Kuala Lumpur mengatakan, kendati permintaan lokal minyak sawit lebih kuat, tetapi mereka menyebut, bahwa pasar secara keseluruhan tidak memiliki arah yang kuat.
Meningkatnya produksi diperkirakan akan membebani harga minyak sawit yang telah jatuh dari harga tertingginya di awal tahun ini.
Produksi minyak sawit di Malaysia, produsen minyak tropis nomor dua di dunia, diperkirakan akan meningkat sampai kuartal ketiga tahun ini sejalan dengan tren musiman dan sebagai dampak dari kerusakan tanaman akibat El Nino.
Menurut Wang Tao, analis pasar Reuters untuk komoditas dan teknis energi, kontrak minyak sawit Agustus terlihat netral dalam kisaran 2.578-2.614 ringgit per ton. Sedang minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,9 persen, sementara kontrak minyak kedelai September di Dalian Commodity Exchange naik 0,3 persen. Untuk kontrak palm olein di bulan September naik 0,8 persen.
Harga sawit dipengaruhi oleh pergerakan kedelai, dan minyak biji yang bersaing di saham pasar minyak nabati global. reuters/jss