Jokowi Minta Petani Jaga Kualitas Sawit,Karna Harga Sawit Turun

Ekonomi3 Views

SAWITPLUS– 19/02/2019, 07:37 WIB Presiden Joko Widodo memeberikan keterangan usai melepas ekspor kontainer produk Mayora di Pabrik Mayora-PT. Torabika Eka Semest di kawasan Cikupa, Tangerang, Senin (18/2/2019).Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengatakan, pada dasarnya pemerintah memiliki peran untuk menentukan harga sebuah komoditas. Namun hal ini tidak berlaku untuk harga kelapa sawit, karena sudah menjadi komoditas dunia internasional. Hal tersebut disampaikan Jokowi menyusul adanya keluhan sejumlah kalangan terkait menurunnya nilai jual kelapa sawit di pasaran. “Itu produk internasional, produk global. Kalau pas harga turun ya turun. Enggak bisa apa-apa (pemerintah). Kalau pas naik ya naik,” kata Jokowi di Cikupa, Tangerang, Senin (18/2/2019). Jokowi menyebutkan, kondisi serupa juga bisa terjadi dan dialami komoditas-komoditas lainnya. Karena itu tidak perlu dipersoalkan, sebab seiring waktu harganya juga akan membaik. Baca juga: Prabowo Yakin Kelapa Sawit Bisa Dorong Swasembada Energi “Karet juga seperti itu, kopi juga seperti itu (harganya bisa turun),” sebutnya. Menurut Presiden, langkah atau upaya yang bisa dilakukan para petani sawit ialah dengan menjaga kualitas baik agar tetap stabil. Pasalnya, dengan kualitas terjaga itu akan memberikan kemudahan dan keuntungan bagi petani sawit. “Yang paling penting saya pikir menjaga kualitas agar stabil terus. Sehingga kalau kualitas baik, jualnya dengan harga lebih baik itu mudah daripada kualitas (buruk),” ucap dia. “Kadang (kualitas sawit) baik, kadang enggak baik, kadang baik. Itu menjualnya akan merepotkam petani sendiri,” tambahnya. Beberapa waktu lalu, Jokowi sempat menyarankan masyarakat yang sebelumnya berkebun kelapa sawit agar beralih menanam jengkol dan petai. Ini menyusul harga jual kelapa sawit yang menurun drastis di Indonesia. Pesan ini disampaikan Jokowi ketika memberikan pembekalan kepada seluruh calon anggota legislatif partai politik pengusung dan pendukungnya di Provinsi Jambi, Minggu (16/12/2018) lalu.(Kompas.com)