IPOC 2017 Tonggak Sejarah Perkebunan Sawit Rakyat

International Palm Oil (IPOC) 2017 telah usai. Namun gaung dari acara itu masih membahana hingga hari ini. Sebab acara itu, utamanya bagi petani sawit rakyat, merupakan tonggak sejarah.

Di ajang konferensi sawit terbesar di dunia, IPOC 2017, bertempat di Nusa Dua Bali Convention itu dihadiri oleh lebih dari 1500 peserta dari 26 negara, dan juga diikuti banyak menteri Indonesia dan menteri negara tetangga Malaysia.

Dan dalam gelaran ini Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menandatangani MOU tentang Pembinaan Kemitraan Permanen.

MOU ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Apkasindo Anizar Simanjuntak dan Sekjen Asmar Arsjad bersama Ketua Umum GAPKI Joko Supriono serta Sekjen Togar Sitanggang.

Menurut Rino Afrino, Wasekjen Apkasindo,  MOU ini menegaskan kedua belah pihak untuk berkomitmen bersama mewujudkan perkebunan kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan. Khususnya pada kemitraan antar pelaku usaha perkebunan (pengusaha dengan petani) dalam peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Untuk ruang lingkup pembinaan kemitraan meliputi :
a. Penyelenggaraan sosialisasi peraturan yang terkait dengan  fasilitasi pembangunan kebun kemitraan (milik pekebun), melalui kelembagaan pekebun baik dengan menggunakan pola plasma-inti ataupun pola-pola lainnya.

  1. Pelatihan  teknis budidaya kelapa sawit, agar petani /pekebun dapat menerapkan praktek budidaya kelapa sawit  yang baik (good agricultural practices) dan berkelanjutan.
  2. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembelian/penjualan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit produksi pekebun sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  3. Pembinaan kelembagaan pekebun agar menjadi lembaga pekebun yang kuat dan mandiri.
  4. Fasilitasi kepada kelembagaan pekebun agar semua kebun kemitraan memperoleh sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Untuk itu, menurut Rino, acara IPOC 2017 ini menjadi tonggak sejarah bagi perkebunan kelapa sawit rakyat, khususnya kemajuan Apkasindo sebagai organisasi wadah seluruh petani kelapa sawit indonesia.

Setidaknya ada 3 hal yang menggembirakan baginya pada acara ini, yaitu penandatanganan MOU dengan GAPKI, dan di menjadi salah satu pembicara seminar, selain sebagai peserta eksibisi (pameran).

Dengan tiga keterlibatan tu, maka Apkasind dapat menginformasikan kepada semua pihak mengenai kondisi kemajuan dan tantangan pada perkebunan rakyat Indonesia dan perkembangan organisasi petani sawit yang bernama Apkasindo.

Daan berkat kerja keras semua pengurus Apkasindo, kini di usia 17 tahun, di bawah kepemimpinan Anizar Simanjuntak, Apkasindo sudah mempunyai kepengurusan di 21 provinsi dan 140 kabupaten di seluruh indonesia.

Apkasindo juga selalu ikut serta dalam setiap kebijakan kelapa sawit di Indonesia. “Dan kami akan terus melakukan penguatan internal organisasi sampai tingkat kecamatan (DPU), agar petani sawit di seluruh Indonesia dapat merasakan program program dari Apkasindo,” kata Rino.

Share