Hubungan intim antara suami dan istri tujuannya untuk mencapai kenikmatan yang disebut orgasme atau orgasmus. Tapi ternyata, ada tiga macam orgasme dalam persenggamaan pria dan wanita. Yaitu orgasme sepihak, serempak dan beriringan.
Orgasme Sepihak
Orgasme ini biasanya dialami oleh pihak lelaki. Kalau suami tidak mampu mengontrol diri dalam persenggamaan bisa terjadi orgasme sepihak.
Yaitu sang suami mencapai kepuasan lebih dulu sementara nafsu birahi istrinya belum tergugah atau baru sedikit terangsang. Apabila sang suami yang nafsu birahinya menggebu-gebu, sementara ia tidak dapat mengendalikannya, sudah barang tentu cepat ejakulasi. Akibatnya ia segera loyo, dan istri nggerundel dan murung.
Orgasme Serempak
Orgasme serempak ini yang paling ideal. Ini bisa dicapai bilamana sang suami pandai membangkitkan nafsu birahi istrinya sebelum bersenggama.
Biasanya dilakukan foreplay (pendahuluan) berupa cumbu rayu, elusan-elusan dan remasan mesra pada bagian tubuh istrinya yang erotis. Baru begitu nafsu birahi sang istri memuncak, siap untuk diajak main, persenggamaan dapat dimulai.
Maka, orgasme serempak dapat terjadi, suami dan istri merasakan kenikmatan secara bersama-sama. Inilah orgasme ideal yang sukar dilupakan kenikmatannya. Pendahuluan perlu dilakukan, karena bangkitnya birahi wanita lebih lama. Sedangkan pria mudah terangsang.
Orgasme Beriringan
Orgasme ini, bisa terjadi sang suami lebih dulu kemudian disusul istrinya, atau sebaliknya. Tetapi, yang paling baik adalah dicapai oleh sang istri lebih dulu, baru kemudian sang suami.
Jika sang suami lebih dulu, bisa-bisa sang istri menjadi korban, karena sang suami usai orgasme kondisinya loyo dan kelaminnya mengendur. Orgasme beriringan ini termasuk tingkat orgasme yang baik. Artinya kedua belah pihak merasakan kepuasan yang memadai.
Karena orgasme merupakan tujuan akhir dari setiap persenggamaan, maka hendaknya diusahakan bagaimana kedua belah pihak sama-sama mencapainya. Tidak adil jika yang mencapai hanya salah seorang diantaranya.
Untuk itu, kerjasama keduanya harus dihidupkan. Jangan suami yang aktif sementara istrinya dingin. Sebab kalau ini terus-terusan, bisa membuat sang suami tak berdaya dan pada gilirannya impoten. yon/jss